Solid Gold Berjangka Makassar – Harga emas tetap stabil di atas $2.640 per ounce pada hari Rabu pagi WIB, ketika para investor bersiap menghadapi data pekerjaan penting dari AS dan pidato lebih lanjut dari pejabat Federal Reserve yang berpotensi memberikan kejelasan mengenai prospek kebijakan moneter bank sentral. Ini terjadi setelah Gubernur Fed Christopher Waller menyatakan dukungannya untuk pemangkasan suku bunga bulan ini, sementara Presiden Bank Fed New York John Williams menyarankan pergeseran bertahap ke arah kebijakan yang lebih netral.
Pengaruh Terhadap Kebijakan Moneter
Komentar dari berbagai pejabat Fed mengangkat ekspektasi pasar akan adanya pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan Fed 17-18 Desember mendatang, dengan peluang saat ini mencapai 75%. Pemangkasan tersebut dapat mengurangi biaya peluang dari memegang emas yang tidak memberikan bunga, sehingga meningkatkan daya tariknya. Namun, data pekerjaan yang positif bisa membatasi peluang langkah tersebut, karena penguatan pasar tenaga kerja dapat menunda tindakan dari Fed.
Dampak Data Ekonomi dan Geopolitik
Harga emas naik 0,28% selama sesi perdagangan Amerika Utara pada hari Selasa, meskipun imbal hasil Treasury AS mengalami kenaikan. Logam mulia ini didukung oleh melemahnya Dolar AS secara keseluruhan. Data terbaru dari Departemen Tenaga Kerja AS menunjukkan peningkatan tajam dalam lowongan pekerjaan, yang menunjukkan bahwa pasar tenaga kerja tetap solid.
Lebih jauh, data pekerjaan untuk bulan November yang akan datang, termasuk klaim pengangguran awal dan laporan Nonfarm Payrolls (NFP) yang akan dirilis pada hari Jumat, dapat membentuk pandangan Fed terhadap suku bunga. Presiden Fed San Francisco, Mary Daly, mengatakan bahwa ekonomi AS berada di posisi yang baik dengan inflasi menuju target 2% dan pasar tenaga kerja yang tetap kuat.
Tensi Geopolitik
Ditambah dengan ketegangan geopolitik di Timur Tengah antara Israel dan Hizbullah meskipun ada kesepakatan gencatan senjata, serta gejolak di Asia terkait deklarasi darurat militer oleh Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol, lingkungan geopolitik tetap mendukung permintaan emas sebagai aset safe haven.
Pengamatan Pasar Pekan Ini
Pekan ini, pasar mengalihkan perhatian mereka ke data pekerjaan terbaru AS. Laporan ADP bulan November diperkirakan menunjukkan penciptaan 150 ribu posisi baru di sektor swasta pada hari Rabu, sementara laporan Nonfarm Payrolls yang akan dirilis Jumat menjadi data kunci berikutnya yang datang dari AS.
Kehadiran lebih lanjut dari para pejabat Fed, termasuk Ketua Jerome Powell, serta survei PMI Jasa S&P dan ISM juga diantisipasi oleh investor untuk mendapatkan petunjuk lebih lanjut mengenai langkah kebijakan moneter AS selanjutnya. Data dari alat CME FedWatch menunjukkan kemungkinan 70% untuk pemangkasan suku bunga 25 basis poin oleh Fed pada pertemuan Desember, sementara data Chicago Board of Trade mengisyaratkan peluang penurunan hingga 17 bps pada akhir 2024.