Solid Gold Berjangka Makassar – Harga emas mengalami pemulihan dari kerugian awal dan naik di atas $2.650 per ounce pada Kamis pagi 7.25 WIB, didorong oleh meningkatnya permintaan safe-haven seiring eskalasi konflik antara Rusia dan Ukraina. Tindakan Ukraina yang meluncurkan rudal buatan Inggris ke wilayah Rusia, setelah sebelumnya menggunakan rudal jarak jauh buatan AS, memperuncing ketegangan setelah Rusia memperbarui doktrin mereka untuk memfasilitasi penggunaan senjata atom. Sementara itu, investor terus mengevaluasi sejauh mana pemangkasan suku bunga akan dilakukan oleh Federal Reserve dalam pertemuan mendatang.
Ketegangan Geopolitik dan Kebijakan Moneter AS
Ketegangan geopolitik global meningkat setelah Rusia mengisyaratkan kemungkinan penggunaan senjata nuklir sebagai tanggapan terhadap tindakan Barat. Persetujuan Presiden AS Joe Biden untuk penggunaan senjata Amerika di Rusia menambah ketegangan, meskipun dolar AS mengalami kenaikan 0,51% pada hari itu.
Ketidakpastian dalam kebijakan moneter AS juga menjadi perhatian. Komentar dari Gubernur Federal Reserve Lisa Cook dan Michelle Bowman gagal memberikan kejelasan tentang hasil pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) pada bulan Desember. Cook optimis akan penurunan inflasi menuju target 2%, sementara Bowman mencatat bahwa meskipun ada progres dalam mengendalikan inflasi, ada tanda-tanda stagnasi dalam beberapa bulan terakhir, menandakan perlunya kehati-hatian dari Fed.
Penggerak Pasar Emas dan Prospek Ekonomi AS
Harga emas kembali naik meskipun imbal hasil riil AS meningkat satu basis poin menjadi 2.07%. Imbal hasil obligasi Treasury AS untuk tenor 10 tahun juga naik satu basis poin menjadi 4.41%. Namun, ekspektasi penurunan tingkat suku bunga untuk pertemuan Fed pada bulan Desember telah berkurang, dengan probabilitas hanya sebesar 55%, turun dari 58% sehari sebelumnya, menurut data CME FedWatch Tool.
Data ekonomi AS berikutnya akan mencakup klaim pengangguran awal, PMI Flash Global S&P, dan pembacaan akhir Sentimen Konsumen Universitas Michigan untuk bulan November. Dengan adanya ketidakpastian terkait kebijakan tarif tinggi dan pajak rendah dari kebijakan Presiden terpilih Donald Trump, yang dapat menjadi pendorong inflasi, pasar tetap waspada dalam menavigasi lebih lanjut.
Secara keseluruhan, kombinasi dari ketidakstabilan geopolitik dan sinyal kebijakan moneter yang tidak pasti dari AS membuat emas tetap menjadi pilihan investasi utama bagi investor yang mencari perlindungan dari volatilitas pasar. Meskipun tantangan tetap ada, pasar emas menunjukkan daya tarik yang kuat dalam menghadapi situasi global yang penuh gejolak.