Solid Gold Berjangka Makassar – Harga emas turun di bawah $2.630 per ounce pada Senin setelah reli lima sesi berturut-turut, saat investor beralih pada aksi ambil untung dan memilih aset berisiko seiring dengan pengangkatan Scott Bessent sebagai Menteri Keuangan AS untuk pemerintahan Donald Trump. Bessent, yang merupakan manajer hedge fund, menyarankan pengenalan bertahap pembatasan perdagangan dan menunjukkan kesediaan untuk bernegosiasi mengenai tingkat tarif yang didukung oleh presiden terpilih. Fokus utamanya akan berada pada janji pemotongan pajak Trump, pengurangan pengeluaran, dan memelihara status dolar sebagai mata uang cadangan global. Selain itu, laporan yang menyebutkan Israel hampir mencapai kesepakatan gencatan senjata dengan kelompok militer Hizbullah semakin mendorong kepercayaan investor.
Perkembangan di Timur Tengah dan Dampaknya
Berita kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Lebanon pada sesi perdagangan Amerika Utara membuat harga emas (XAU/USD) jatuh, memperbesar minat terhadap aset berisiko. Bersama dengan penunjukan Scott Bessent sebagai Menteri Keuangan, situasi ini memberikan tekanan lebih pada logam kuning. Harga emas turun lebih dari 3% dan diperdagangkan pada $2.620.
Menurut analis komoditas UBS, Giovanni Staunovo, dan analis FX Street, Joaquin Monfort, Bessent dipandang positif oleh pasar karena kebijakannya yang bertahap dalam menerapkan tarif, yang mengurangi kekhawatiran akan perang dagang. Bessent mendorong kebijakan “three-threes,” yang mencakup pengurangan defisit AS sebesar 3% dari PDB tahunan, mencapai pertumbuhan PDB tahunan 3%, dan meningkatkan produksi minyak mentah AS sebesar 3 juta barel per hari.
Prospek Ekonomi dan Kebijakan The Fed
Traders kini mengalihkan fokus mereka ke data kepercayaan konsumen terbaru, risalah rapat FOMC, klaim pengangguran awal, dan indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (PCE), yang menjadi acuan inflasi bagi Fed. Ini semua diantisipasi dengan seksama oleh para pelaku pasar untuk melihat arah kebijakan moneter AS lebih lanjut.
Sementara itu, imbal hasil riil AS turun 14 basis poin menjadi 1.925% dari 2.068%, memberikan sedikit dukungan bagi emas meskipun dolar AS melemah 0,64% menjadi 106.80 menurut Indeks Dolar AS. Investor telah mengurangi probabilitas pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan Desember oleh Fed, dengan kesempatan sekarang berada pada 56%, turun dari 58% beberapa hari lalu, menurut CME FedWatch Tool.
Secara keseluruhan, dengan stabilitas geopolitik yang sedikit membaik dan indikasi arah kebijakan moneter AS yang menanti, pasar emas menunjukkan volatilitas yang tetap tinggi. Para investor dianjurkan untuk terus memantau berita dan data ekonomi terbaru yang dapat mempengaruhi keputusan investasi pada logam mulia ini.