Solid Gold Berjangka Makassar – Harga emas (XAU/USD) naik tipis ke kisaran $2,393-$2,394 pada awal perdagangan Asia hari Senin ini (29/07). Awal positif emas ini didorong oleh harapan pasar akan pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve (Fed) di bulan September setelah data inflasi AS yang lebih rendah. Investor akan mencermati pengumuman Suku Bunga Fed pada hari Rabu, meskipun secara luas diperkirakan tidak ada perubahan suku bunga.
Bukti terbaru adanya penurunan inflasi telah memicu ekspektasi bahwa Fed akan mulai melonggarkan kebijakan moneter pada bulan September. Hal ini meningkatkan harga logam mulia karena suku bunga yang lebih rendah umumnya mengurangi biaya peluang memegang emas yang tidak memberikan imbal hasil. Selain itu, data AS yang beragam hingga lemah pada hari Jumat mengindikasikan tekanan inflasi dan aktivitas ekonomi yang menurun, membuka jalan bagi Fed untuk memangkas suku bunga dua kali tahun ini.
Indeks Harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) naik 0,1% MoM dan 2,5% YoY di bulan Juni, sesuai dengan konsensus pasar, menurut Departemen Perdagangan. Kenaikan tahunan di bulan Mei adalah 2,6%, sementara angka bulanan tidak berubah.
Sementara itu, inflasi inti PCE, yang tidak termasuk makanan dan energi, naik menjadi 0,2% MoM dari 0,1% di bulan Mei. PCE inti tahunan naik menjadi 2,6% dalam periode yang sama, dibandingkan dengan 2,5% di bulan Mei. Kedua angka tersebut sesuai dengan ekspektasi. Menurut CME FedWatch Tool, saat ini investor memperkirakan kemungkinan hampir 90% Fed akan memangkas suku bunga di bulan September, diikuti oleh pemangkasan lainnya di bulan November dan Desember.
Di sisi lain, ekonomi China yang lesu dan minat beli yang lebih rendah dari bank sentral China dapat membatasi kenaikan harga emas karena Tiongkok adalah produsen dan konsumen emas terbesar di dunia.
Saham apa yang layak dibeli untuk trade Anda berikutnya?
Daya komputasi AS telah mengubah dinamika pasar saham. ProPicks Investing.com adalah 6 portofolio contoh juara yang dipilih oleh sistem AI canggih kami. Pada tahun 2024 saja, AI ProPicks telah mengidentifikasi 2 saham yang meroket lebih dari 150%, 4 saham yang melonjak lebih dari 30%, dan 3 saham lainnya yang naik lebih dari 25%.